Kisah ini diambil dari kisah nyata, dengan sedikit polesan.
Di starternya sepeda motor bututnya menuju ke POM bensin. Mengantri panjang menunggu giliran untuk mendapatkan beberapa liter bensin. ketika tiba gilirannya, dia membeli 2 liter bensin. Dikeluarkannya satu lembar uang dan diberikan kepada petugas POM bensin. petugas POM bensin itu memberikan uang kembalian dan diantara uang itu terdapat beberapa receh uang logam.
Ketika dia akan meninggalkan POM bensin itu matanya melihat seorang ibu tua sedang meminta - minta kepada orang - orang yang selesai membeli bensin. Ada yang memberinya uang dan ada juga yang tidak memberikan uang.
Dia teringat dia memiliki beberapa receh uang logam. Dia mendekati ibu tua itu dan memberikan uang receh logamnya. kejadian itu terus berulang selama kurang lebih 3 bulan, sampai dia tidak memiliki uang kembalian untuk diberikan kepada ibu tua itu.
Motornya diparkir dekat ibu tua itu, dan dia berjalan mendekati ibu tua itu. ibu tua itu menatapnya mengharapkan akan mendapatkan uang. Dia duduk disamping ibu tua itu. Dan mulai bercakap - cakap. Ditanya dahulu mengenai keluarganya, anaknya, suaminya, tempat tinggalnya dan masih banyak hal - hal lainnya yang mereka bicarakan.
Tidak terasa waktu sudah berjalan kurang lebih 1 jam.
kalau mau dibilang, di dalam waktu 1 jam itu, si ibu tua itu tidak mendapatkan uang sepeser pun. rugi ? dalam hitungan pendapatan ya. Si ibu tua itu rugi.
Tetapi dalam hitungan sukacita, tidak. Si ibu tua itu sangat terharu sekali. Ternyata masih ada orang yang mau mengajaknya mengobrol. Karena hampir sepanjang hidupnya si ibu tua dianggap sebagai sampah masyarakat, dan hampir tidak pernah ada yang mengajaknya untuk mengobrol.
Dia mungkin tidak bisa memberikan uang. Tetapi dia sudah memberikan apa yang dia punya, yaitu waktu untuk si ibu tua itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar